Dalam ilmu desain arsitektur, istilah “minimalis” bukan menjadi barang yang langka lagi, bahkan kecenderungan semua desain ada tambahan “minimalis” dibelakangnya. Tidak hanya rumah minimalis, “taman minimalis”, “dapur minimalis”, “sofa minimalis” dan lain lainnya sekarang menjamur istilah “minimalis” dibelakangnya.
Di dunia marketing rumah pun tidak ketinggalan menggunakan istilah “minimalis” untuk menjual dagangannya, sehingga konsumen digiring ke istilah “minimalis” sesuai dengan persepsi mereka, atau bahkan istilah “minimalis” disesuaikan dengan dagangan mereka, sehingga orang yang awam dengan istilah “minimalis”, jadi mendiskripsikan seperti yang didiskripsikan marketing tadi.
Namun demikian, ada sebuah pergeseran persepsi “minimalis” pada konteks sebenarnya, dimana istilah “minimalis” dalam arti sebenarnya adalah sebuah desain sederhana, dengan menggunakan bahan yang ada, tidak terlalu mahal, dan menghasilkan bentuk yang indah, dengan ditunjang biaya yang tidak mahal. Sedangkan istilah “minimalis” dalan arti sekarang adalah desain yang serba bersih (clean), presisi, mungil, paduan warna yang berani, sehingga mengesankan mengekspos dinding rumah, dan banyak perpaduan garis garis pada dinding yang membuat lebih menarik. Untuk istilah “minimalis” yang kedua inilah yang banyak dipakai di Indonesia sekarang ini, sehingga kalau dibuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) orang langsung berpikir dua kali untuk membanguan rumahnya dengan model “minimalis”.
Meskipun terjadi pergeseran makna, bukan lantas rumah minimalis tidak diminati oleh calon pembuat rumah, karena desain yang khas, keberanian memoles, dan hasil yang indah, calon konsumen memahami besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun rumah sesuai dengan desain yang sudah dibuatkan, karena didalam RAB pun sudah bisa dinilai rincian biaya, apakah terjadi mark up harga atau tidak.
Jadi, sebelum merencanakan mendesain rumah, yang harus ada dalam pikiran anda adalah, mendesain Rumah minimalis dalam arti sebenarnya, ataukah mendesain Rumah minimalis dalam arti sekarang??
Silakan untuk direnungkan…..
No comments:
Post a Comment